(X) DA'WAH RASULULLAH SAW DI MAKKAH

A. Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama 

   - Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Wahyu pertama yang turun adalah Q.S Al-'Alaq [96] : 1 - 5. 

   - Kemudian Nabi Muhammad SAW menerima ayat-ayat Al-Qur'an secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Sebagian ayat Al-Qur'an turun disertai dengan asbabun nuzul (sebab / kejadian yang mendasari turunya ayat)

   - Ayat-ayat yang turun dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-mushaf yang juga dinamakan Al-Qur'an.

B. Ajaran-ajaran Pokok Rasulullah SAW di Makkah 

   1. Aqidah 

      Rasul di utus untuk membawa ajaran tauhid, yakni ajaran meng-Esakan Allah SWT, hanya Allah SWT yang berhak diibadahi, dan semua yang ada di alam mulai dari langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia dan lainnya diciptakan oleh Allah SWT. 

      Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang menegaskan ajaran aqidah atau tauhid ini. salah satunya adalah Q.S Al-Ikhlas [112] : 1-4). Dengan ajaran aqidah atau tauhid ini, Nabi Muhammad SAW berusaha menghapus praktik kemusyrikan yang dilakukan oleh masyarakat arab pada waktu itu.

   2. Akhlak Mulia

      Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad SAW tampil sebagai teladan yang baik (ideal). Beliau dikenal sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar Al-Amin (yang dapat dipercaya). Nabi Muhammad SAW mengajak agar sikap dan perilaku yang tidak terpuji yang dilakukan masyarakat arab seperti berjudi, meminum minuman keras, berzina, membunuh dan lainya untuk ditinggalkan. 

      Beliau mengajarkan akhlak mulia kepada masyarakat, sekaligus juga membuktikannya dengan perilakunya yang sangat luhur. Akhlak Rasulullah SAW adalah apa yang dimuat dalam Al-Qur'an itu sendiri. 

C. Strategi Da'wah Rasulullah SAW di Makkah 

   Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menjalankan da'wah di Makkah, yaitu :

   1. Da'wah secara rahasia / sembunyi-sembunyi (da'wah sirriyah) 

      Agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacaun di kalangan masyarakat Quraisy, Rasulullah SAW memulai da'wahnya secara sembunyi-sembunyi. Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala. Pada tahap ini, Rasulullah SAW memfokuskan da'wah islam hanya kepada orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya. 

      Kemudian muncul As-Sabiqunal Awwalun (orang-orang pertama yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dan menyatakan keislamannya. Mereka adalah Siti Khadijah (istri), Ali bin Abi Thalib (adik sepupu), Zaid bin Haritsah (anak angkat), Abu Bakar As-Siddiq. 

   2. Da'wah secara terang-terangan (da'wah jahriyyah)

      Da'wah terang-terangan ini dilakukan setelah turunnya wahyu Allah SWT agar Rasulullah SAW meakukan da'wah nya dengan terang-terangan dan terbukt, sebagai mana termuat dalam Q.S Al-Hijr [15] : 94) dan Q.S As-Syu'aro [26] : 214-216. Berdasarkan ayat di atas, Rasulullah SAW yakin bahwa sudah saatnya ia dan para pengikutnya untuk menyebarluaskan ajaran islam secara terbuka dan terang-terangan. 

D. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Da'wah Rasulullah SAW

   Kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah SAW dan upayanya dalam menyebarkan ajaran islam dapat dihentikan. Ada beberapa alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW diantaranya adalah sebagai berikut :

   1. Kesombongan dan Keangkuhan

   2. Fanatisme buta terhadap leluhur

   3. Eksistensi dan persaingan kekuasaan